Kisah Pilu Riswan, Remaja Kuli Pasir Berjuang Demi Keluarga
Tak ada yang lebih memilukan dari kisah seorang anak yang banting tulang demi bertahan hidup. Riswan, remaja asal Tasikmalaya, harus memikul beban sebagai tulang punggung keluarga. Sejak orangtuanya meninggal dunia, peran ayah berganti ke posisinya. Dia harus menghidupi dan tetap menyekolahkan 3 adiknya.
Sejak umur 13 tahun, Riswan tidak seperti anak-anak yang mengenggam pena di sekolah, justru linggislah yang ia pegang hingga membuat tangannya kapalan dan terluka. Ya, Risman memilih menjadi kuli pasir untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Pekerjaan Riswan bukanlah pekerjaan yang mudah untuk anak seusianya. Setiap harinya ia harus menghadapi risiko dalam hal keselamatan dan keamanan dalam bekerja demi sesuap nasi bagi ketiga adiknya. Bekerja mengeruk pasir, bergelut dengan kerasnya tanah menjadi rutinitasnya kini. Tak ada hal lain yang membuat Riswan terus tegar dan semangat selain senyuman pada wajah adik-adiknya.
"(Saya) coba kuat-kuatin saja karena lihat adik-adik, gak tega lihatnya, gak ingin adik (hidup) begitu," ujar Riswan menahan tangis.
Tak ingin ketiga adiknya bernasib sama sepertinya, Riswan bekerja keras dengan sungguh-sungguh untuk membiayai sekolah ketiga adik, meskipun upah Rp 30 ribu per satu kali mengeruk tanah tidak cukup untuk biaya sekolah dan makan secara bersamaan. Indri, adik pertama Riswan bahkan mengaku mereka pernah terpaksa hanya makan nasi dan garam untuk menghemat upah kakaknya.
"Pernah makan nasi doang, gak ada rasanya, (jadi) dipakein garam," ujar Indri ikhlas.
Tak cukup upah dari bekerja mengeruk pasir, Andri, Indri, dan Sandi terkadang ikut membantu kakak mereka mengambil buah kelapa untuk dijual. Masa kecil seharusnya menjadi masa-masa indah bagi anak-anak, namun tidak untuk Andri, Indri, dan Sandi. Mereka tak lagi bisa bermain bersama teman-teman usai sekolah, tak lagi bisa mendapat pelukan hangat dari orang tua usai sekolah. Bekerja untuk mencari uanglah yang harus mereka lakukan usai sekolah.
Riswan dan ketiga adiknya kini tinggal di sebuah rumah hasil gotong royong warga sekitar. Ia pernah punya rumah lama, namun mirisnya ia diusir oleh kakak tirinya sendiri. Meskipun tanah tersebut memang milik kakak tirinya, namun Riswan sudah tinggal di sana sejak kecil.
"(Kakak tiri) menyuruhnya (pindah) sore, malamnya harus pindah. (Saya) malulah kan ini tanah orang, bukan tanah sendiri," Riswan pasrah.
Atas kebaikan hati para warga Desa Tawangbanteng, Kampung Cintamperas, Tasikmalaya, tempatnya tinggal, mereka bersama-sama membangun rumah untuk Riswan dari donasi yang telah mereka kumpulkan. Akan tetapi, tanah ini masih merupakan tanah pinjaman sehingga Riswan harus membelinya nanti.
Rumah yang dibangun oleh warga tak cukup membuat Riswan dan adik-adiknya tidur dengan layak. Pasalnya mereka tidak tidur di atas kasur pada umumnya, melainkan hanya sebuah tikar tipis dengan satu bantal yang dipakai bertiga secara bersamaan. Mereka bahkan belum pernah merasakan empuknya permukaan kasur.
Riswan dan adik-adiknya butuh rangkulan para Sahabat Baik demi masa depan yang lebih baik.
=========================================================================
SERAM! Kisah Horor Ketindihan Penunggu Kostan yang Mengganggu Setiap Malam
Kisah horor di kostan atau kontrakan selalu menjadi cerita mistis yang menarik untuk disimak.
Pastinya ada saja kostan atau rumah kontrakan yang menyeramkan untuk dihuni, yang memberi pengalaman mistis bagi si penghuni.
Seperti cerita horor kali ini yang menceritakan kisah misteri pengalaman seseorang yang telah menghuni kostan horor.
Pada akhir tahun 2017 Lia mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai kantoran. Tapi, jarak tempat kerjanya terbilang lumayan jauh, yaitu 1 jam perjalanan dari rumah.
Dikarenakan jarak perjalanan yg jauh dari rumah Lia pun memutuskan untuk ngekost saja, dan pulang setiap sore di hari Sabtu, kembali ke tempat kerja Senin pagi.piiee yang menceritakan kisah mistis pada masa lampau yang dialami oleh kakaknya yang bernama Lia. Saat pertama kali kerja, Lia cukup sulit dalam menemukan kostan yang cocok, sampai berkali-kali pindah.
Lalu ia pun cocok tinggal di kostan dengan temannya yang bernama Cia. Berselang 2 tahun, Lia memutuskan untuk kembali pindah ke kostan yang paling dekat dengan kantornya yaitu di awal tahun 2020. Sebagai pegawai kantoran yang berangkat pagi pulang sore, tak jarang juga Lia harus lembur dan pulang malam. Hal itu membuat Lia tak punya waktu untuk membersihkan kostannya. Hingga pada suatu malam, ia punya waktu luang, jadi ia memutuskan untuk beberes kostan.
Semenjak pindah ke kostan baru, dari dulu memang masih banyak kotoran-kotoran di dinding yang sudah tertinggal seperti contohnya sarang laba-laba. Terlebih lagi disetiap sudut kostannya. Malam itu Lia pun membersihkan semua sarang laba-laba dengan sapu hingga bersih.Lia tidak punya firasat buruk. Setelah selesai membersihkan semuanya Lia lalu bergegas untuk tidur, ia sudah menghayalkan berlayar dalam mimpi yg indah, tp nyatanya kebalikannya, bukan mimpi indah yg ia dapat.
Lia ketindihan, ia diganggu oleh sosok wanita penghuni kostannya yg baru ini. Sosok itu memarahi Lia terus menerus karena ada sesuatu yang Lia lakukan dan sosok tersebut tidak terima.
"Ngapa kamu buang?!"
"Kenapa kamu buang itu"
"Itu rumahku!"
Sosok tersebut marah-marah dan terus mengganggu Lia selama beberapa hari kedepan sehingga membuat Lia tidak bisa tidur nyenyak.Sabtu sore pun tiba, Lia pun pulang ke rumahnya. Lia menceritakan segala yang dia alami, bahkan Lia sempat hampir sakit karena kurang tidur beberapa hari belakangan akibat ulah gangguan sosok wanita itu.
Lia masih bingung apa yang ia lakukan hingga membuat penghuni kostan itu sangat marah. Ketika mendengar cerita Lia, ibunya langsung berpikir bahwa yg membuat sosok itu marah adalah akibat dari Lia membersihkan sarang laba laba di kostannya.
"Sebelum dia ganggu kamu, Kamu ngapain lia?"
"Gaada buang buang barang di kostan?"
"Gaada buk, Lia cuman bersihin sarang laba laba doang, kotor banget soalnya." Jelas Lia."Nah, mungkin itu Lia, rumah dia di salah satu sarang laba laba yang mungkin kamu bersihkan"
Lia yang mendengarnya hanya diam, termenung beberapa saat, hingga dia seperti mengingat sesuatu
"Oh iyaa bu, aku inget, pas dia marah marah dia ada beberapa kali nunjuk ke arah satu sudut atap sambil bilang "Itu rumahku,kenapa kamu buang" gitu bu."Nah itu dia lia, dia marah, ngapa pula kamu buangkan rumahnya" Jawab kembali ibunya.
"Iyakan Lia gatau bu, lagian kotor banget, dalam rumah kan memang gaboleh ada sarang laba laba"
"iya, iya"
Kemudian Lia pun kembali mengingat salah satu penghuni kostan sebelum Lia datang dan menempati kostan itu.
"Ohya bu, Lia juga baru tau ternyata alasan Bu Erna pindah kostan dari kostan yang Lia tempati sekarang."
Bu Erna, teman sekantor Lia yang sudah lebih dulu menempati kamar kostan itu, tapi buk Erna hanya bertahan satu bulan, katanya kostannya kotor, tiap hari banyak sekali kotoran tikus ditiap sudut ruang kostan.
Padahal sudah dibelikan penangkap tikus, racun tikus tapi tidak ada tikus yang mati ataupun terperangkap. Yang anehnya, Lia yang sudah lama tinggal di kostan belum pernah melihat tikus kotor sama sekali. Hal itupun membuat Lia sadar, bahwa tikus itu mungkin saja adalah sejenis dari sosok yang sama yang suka menganggunya.
Akhirnya, setelah Lia tahu apa alasan yang membuat penghuni kostannya marah, Lia pun meminta maaf kepada sosok wanita itu dan memintanya agar tidak mengganggunya lagi.
Berbulan-bulan dari kejadian itupun telah berlalu, sosok itu akhirnya tidak pernah menganggu Lia lagi.
Pada awal tahun 2022, Lia pun memutuskan untuk kembali pindah dari kostan tersebut.
========================================================================
Kisah Horor Nyata, Nekat Mendaki Sendirian Lewat Jalur Pasar Setan Candi Ceto di Gunung Lawu
erita mistis ini berasal dari seorang laki-laki bernama Nando yang suka sekali mendaki gunung, meskipun dalam perjalannya Nando naik sendirian, ia tetap nekat naik gunung.
Kisah misteri pendakian ini berkisah pada saat Nando mendaki gunung Lawu yang terletak di daerah Magetan, letak gunung Lawu berada diantara perbatasan di wilayah kabupaten Ngawi dan Magetan.
Gunung Lawu ini cukup terkenal karena keindahan panoramanya sehingga dapat memikat para pendaki untuk berkunjung kesana. Termasuk Nando, yang cukup berani untuk mendaki gunung tersebut sendirian.
Dengan memiliki lokasi yang strategis karena pendaki dapat melihat dua provinsi sekaligus dari puncak Gunung Lawu. Sehingga setiap tahunnya Gunung ini tidak pernah sepi pendaki. Konon dari beberapa cerita yang terdengar dari para pendaki, terdapat cerita misteri yang tersimpan di balik gunung Lawu ini yaitu jalur yang dinamai jalur Candi Ceto.
Menurut beberapa orang dan masyarakat, jalur Candi Ceto diyakini memiliki kisah horor tersendiri sebagai tempatnya para lelembut atau bangsa atau disebut juga pasar setan Gunung Lawu.
Nando sempat berfikir untuk melanjutkan pendakian atau tidak, setelah mendengar cerita yang sebagian ceritanya menjurus kepada hal yang mistis atau kisah misteri. Namun, ia mencoba untuk tidak perduli. Setelah mempersiapkan barang-barang dan logistik untuk pendakian, ia pun siap untuk berangkat menuju Gunung Lawu.
Nando berangkat naik bus arah Jawa Timur pada jam 10.00 pagi dan sampai pada jam 18.00 malam. Nando yang sudah sampai langsung melanjutkan pendakian, setelah melewati beberapa pos. Waktu sudah malam, Nando mendaki dengan hanya membawa peralatan dan dirinya sendiri ditengah keheningan malam menuju puncak Gunung Lawu.
Setelah dirasa sudah mencapai setengah perjalanan, Nando pun duduk dan beristirahat dengan menyandarkan dirinya beserta tas carier dibawah pohon.
Pada saat sedang duduk, Nando melihat dari arah gelap yang cukup jauh dari hadapannya. Ada seseorang yang berdiri, ia pun menghampirinya. Terlihatlah seorang laki-laki berusia cukup matang diatas Nando berpakaian adat Jawa dengan memakai bendo Jawa berwarna coklat.
Laki-laki itupun memperkenalkan diri. "Mas, nama saya Tejo."
Nando yang sudah mulai keringatan pun menjawab dengan ramah "Eh iya Mas, saya Nando."
"Mas mau pergi ke puncak Gunung Lawu ya?" Tejo bertanya lagi
"Iya Mas."
"Yowes, saya tunjukkan jalur yang cepet ya Mas biar cepet sampai kesana."
"Oh gitu ya, oke deh bang."
"Tapi dengan syarat. Kalau kamu lewat ke jalur Candi Ceto, kalau ada yang manggil jangan nyahut, kamu lempar uang aja kalau ada yang manggil. Ngerti?"
Nando yang mendengar syarat dari Mas Tejo itupun mulai berfikir mengenai pasar setan yang sudah ia tahu.
"Jangan-jangan maksud dari si bang Tejo ini pasar setan itu." Pikirnya
Nando pun kembali melanjutkan perjalanan dengan mengikuti Mas Tejo dari belakang.
Setelah beberapa lama, Nando mulai mendengar suara-suara samar seperti ada keramaian dari jauh.
Semakin dekat, keramaian itu semakin terdengar. Seperti situasi orang-orang sedang berkumpul, namun Nando tidak melihat apapun disana.
Pada saat lewat di keramaian itu, Nando merasa ada yang manggil-manggil dia dengan menawari sesuatu. Nando merasa sedikit takut, namun kembali mengingat syarat dari Mas Tejo. Nando pun melemparkan uang koin, tanpa melihat keramaian suara tanpa jasad dibelakang.
Seketika setelah melempar koin, keramaian itupun menghilang.
Mas Tejo berhenti mengantarkan Nando setelah melewati Candi Ceto.
"Mas, sampai disini saja ya saya anterin. Saya masih ada urusan." Katanya.
"Oh iya mas, makasih banyak loh ini." Nando yang sedang berbicara pun menoleh ke belakang, namun Mas Tejo tadi sudah menghilang tanpa jejak. Nando dibuat kaget seketika.
Nando pun melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung Lawu. Ia pun akhirnya berhasil sampai sehingga dapat melihat keindahan panorama dari puncak tersebut.
Nando pun memasang tenda untuk bermalam di puncak, sebelum besok kembali pulang ke rumahnya.
Singkat cerita, Nando sampai di rumah. Nando merasa sangat kecapekan.
Saat hendak beristirahat, ia melihat sebuah koran tergeletak di meja makan rumah Nando dengan bertuliskan berita "Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu Telah Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal Seminggu yang lalu." dengan foto orang yang meninggal tersebut.
Betapa kagetnya Nando melihat foto orang yang memakai baju Jawa dengan bendo coklat itu yang tak lain adalah Mas Tejo yang sudah baik karena sudah mengantarkan dan menunjukkan jalur Candi Ceto kepada Nando.
"Hah? Seminggu yang lalu? Berarti-i-i?" Nando menggigil seketika karena terlalu merinding dan takut sampai tidak bisa berkata-kata lagi.
Orang yang Nando temui kemarin adalah hantu dari Mas Tejo yang sudah meninggal seminggu yang lalu dan jasadnya baru saja ditemukan,
==============================================
Kisah Horor, Teror Hantu Penghuni Rumah Tua di Bandung
-Kisah horor ini diangkat dari kisah nyata seseorang yang tinggal di rumah tua di kota Banfung.
Dalam penuturan kisah misteri ini dilansir dari Podcast Scary Things pada 20 Oktober 2022, kisah mistis ini dimulai dari seseorang bernama Candra yang pindah dari Jakarta ke Bandung.
Berikut penuturan cerita mistis rumah tua di Bandung.
Candra adalah anak dari keturunan yang orang kaya. Bapaknya pemilik perusahaan besar di Kota Bandung. Dia juga ikut bekerja di perusahaan bapaknya.
Bapaknya Candra memiliki banyak tanah dan rumah. Bapaknya juga sudah menyiapkan rumah untuk anak-anaknya nanti kalau mereka semua sudah menikah dan tinggal di rumah itu bersama keluarga mereka sendiri.
Candra berusia 30an. Dan pada tahun 2017 dia menikah dengan pacarnya, Tira.
Mereka pun tinggal di rumah yang diberikan bapaknya di daerah Bandung.
Rumah yang diberikan bapaknya ini sedikit tua, tidak terlalu besar. Tanahnya sedang, tidak bertingkat dan interior rumahnya memang terlihat seperti rumah lama tapi masih layak dipakai karena sudah dibereskan sama bapaknya. Jadi Candra dan istrinya sudah bisa langsung pindah dan menempatinya.
Singkat cerita Candra dan Tira pindah ke rumah itu. Hari-hari berjalan seperti biasa, seminggu dua minggu. Mereka tinggal disana.
Suatu malam, Candra pulang dari kantor dan kebelet ingin buang air besar. Jadi pada saat dia sampai di rumah, dia langsung pergi ke kamar mandi. Dia duduk sambil main HP.
Awalnya, Candra yang sedang fokus duduk biasa aja dengan HPnya. Tapi, berselang sedikit lama tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh punggungnya.
Candra menoleh ke belakang, tapi tidak ada apa-apa. Dia mikir mungkin dia salah merasa ada sesuatu yang menyentuhnya.
Candra lanjut lagi sibuk dengan HPnya. Tapi, tidak lama kemudian Candra merasakan sesuatu lagi yang menyentuh punggungnya untuk kedua kalinya.
Kali ini Candra merasa kalau yang menyentuh punggungnya itu seperti rambut panjang yang sengaja dikibaskan ke arahnya. Dia melihat lagi ke belakang tapi masih tidak ada apa-apa.
Dia berfikir mungkin ada seseorang yang jahil karena dibelakang dia ada ventilasi kecil.
Candra pun mendongak ke atas, tapi tetap tidak ada apa-apa.
Dia pun keluar dari kamar mandi dan mencoba untuk tetap berfikir positif dan mencoba untuk dibawa santai saja.
Tapi beberapa hari kemudian, Tira istrinya Candra tiba-tiba keluar dari kamar mandi dengan berteriak ketakutan.
Candra yang melihatnya pun menanyakan alasannya kenapa kepada Tira.
Tira menjawab kalau ada sesuatu seperti rambut panjang yang kali ini berbeda dengan Candra, bukan menyentuh punggung melainkan menyentuh paha Tira.
Tira juga melihat sesuatu diatas jendela kecil yang seperti ventilasi udara di kamar mandi itu, dia melihat ada tangan panjang berurat dan berkeriput menjulur ke arahnya untuk sengaja menarik kepala Tira.
Keesokan harinya, Candra dan Tira memberitahu kepada pembantu mereka di rumah itu mengenai kejadian horor yang mereka alami kemarin.
Pembantu itupun menceritakan sesuatu bahwa ternyata rumah ini adalah sengketa milik teman bapaknya Candra.
Dulu, teman bapaknya Candra itu memiliki hutang besar yang tidak bisa dia bayar. Makanya, bapaknya Candra mengambil rumah tersebut sebagai sengketa dan memberikannya kepada Candra.
Namun, temannya itu merasa sakit hati dan bersumpah bahwa siapapun yang menginjakkan kaki di rumahnya tidak akan merasa tenang. Teman bapaknya pun dengan sengaja mengirimkan makhluk halus untuk mengganggu penghuni rumah tersebut
0 Comments:
Post a Comment